Tanggal Praktikum
|
: 12 November 2013
|
Jam
|
: 10:30 – 13:30
|
Dosen Pmebimbing
|
: Prof. Dr. Agik Suprayogi .MSc
|
Kelompo Praktikum
|
: C2
|
SISTEM
KARDIOVASKULER
“JANTUNG
DAN PEMBULUH DARAH”
Anggota Kelompok :
1.
Ade
Suryadi D14120012 ( )
2.
Ibnu
Pratama D14120013 ( )
3.
Koerul
Ihsan D14120016 ( )
4.
Welly
Saputras D14120019 ( )
5.
Suryadi D14120021 ( )
6.
Zainal
Arif D14120024 ( )
DEPARTEMEN
ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN
1.JANTUNG
KATAK
TUJUAN
Mempelajari
beberapa sifat faali dari otot jantung : morfologi dan denyut, pengaruh suhu
dan zat kimia terhadap denyut jantung dan otomasi jantung.
DASAR
TEORI
Perbedaan dengan
otot kerangka dengan otot polos, jaringan otot jantung terdiri atas indium
serabut – serabut otot yang satu dengan lainnya tidak terpisahkan. Setiap
impuls yang timbul yang timbul akan di sebar ke seluruh otot jantung, dengan
demikian kontraksinya akan selalu bersipat “ alk bor none “. Di samping itu,
kuat kontraksi sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut - serabutnya ( hukum starling).
Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk
membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Jantung
yang dikeluarkan dari tubuh mampu berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan
reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya kurang cepat
dan ventrikelnya paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung peka terhadap
perubahan - perubahan metabolik, kimia
dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi denyut jantung.
METODE
BAHAN
DAN ALAT
-
Katak Buduk ( Bufo melanostikcus ), papan katak, alat – alat diseksi (gunting,
pinset, scalpel).
-
Cairan ringer, larutan adrenalin,
larutan asetil kaolin.
-
Termimeter.
TATA
KERJA
Ambil seekor
katak buduk dan rusak otot dan sumsum tulang belakang. Ikatkan katak pada papan
gabus dengan bagian ventral ke atas. Buatlah sayatan di garis median di perut
dan di dada. Dengan pinset, angkatlah episternum dan potonglah melalui tulang
rawan sternum. Buanglah sternum dengan menggunting memanjang di samping sternum
dan melalui bagian bagian pectoral di kedua sisi. Jantung akan terlihan dan
angkatlah perikardium dengan ujung pinset dan bukalah perikardium sehingga
jantung keluar dari kantong.
a.
Morfologi dan denyut jantung
-
Gambarlah jantung yang terlihat didepan
anda (Central) dan sebutkan bagian bagiannya, juga dari belakan (dorsal),
dengan cara membalikannya ke atas dengan memakai binder atau pinset ( hati –
hati jangan merusak jaringan).
-
Amati denyut jantung, apakah bagian
bagian jantung berkontraksi serempak atau kak bergantian? Kontraksi otot
jantung yang disebut “sistole” ditandai oleh warna pucat, relaksi jantung
disebut “diastole”, ditandai warna merah kecolatan.
b.
Pengaruh suhu dan zat kimia terhadap
denyut jantung
-
Basahi jantung dengan cairan ringer
(suhu kamar), sehingga frekuensi denyut jantung (banyak denyut permenit).
-
Dinginkan cairan ringer dengan es yang
tersedia sehingga suhunya menjadi 4 – 100C . tuangkan sebagian
cairan ringer ke dalam rongga sekitar jantung sehingga suhu sekitar jantung
menjadi 150C, tunggu sebentar dan hitung frekuensinya.
-
Gantilah cairan ringer dengan yang
bersuhu kamar, dengan menggunakan sebuah pipet hisap, sehingga suhu sekitar
jantung menjadi seperti semula dan catatlah frekuensi denyutannya.
-
Dengan cara cairan ringer diganti dengan yang bersuhu 40 – 500C.
Catatlah frekuensi denyut jantungnya, kembalikan Lay suhu jantung ke normal
dengan menggati cairan ringer panas dengan yang bersuhu kamar.
-
Hitunglah frekuensi denyut jantungnya
sekarang. Dengan sebuah pipet teteskan larutan asetilkolein 1 : 10.000 sebanyak
2 – 3 tetes pada jantungnya, tunggu sebentar dan hitunglah frekuensi denyutnya.
Buanglah asetilkolin dengan membilas jantung dengan cairan ringer suhu kamar 2 –
3 kali dengan menggunakan kapas atau pipet sampek bersih.
-
Hitunglah frekuensi denyut jantungnya,
kemudian teteskan larutan adrenalin 1 : 10.000 sebanyak 2 – 3 kali pada
jantung, dan hitung pula frekuensinya. Buanglah adrenalin dengan kapas dan
gantilah cairan ringer di sekitar jantung sampai 2 – 3 kali. Hitung denyut
jantungnya.
c. Otomasi
jantung
-
Sediakan cawan pentri yang disediakan
cairan ringer yang bersuhu kamar.
-
Jepitlah ujung bagian ventrikel jantung
(apeks) dan angkat ke atas.
-
Bebaskan jantung dari tenunan
sekitarnya, kemudian potonglah pembuluh – pembuluh darah yang berhubungan
dengan jantung sejauh mungkin dengan jantung.
-
Angkat jantung yang telah bebas dan
letakan dalam cawan petri yang berisi cairan ringer tadi, jantung akan tetap
berdenyut walaupun telah di bebaskan dari susunan saraf pusat, susunan saraf
otonom dan tidak dialiri darah. Amatilah sifat otomasi urat daging jantung ini
dan hitunglah frekuensi denyutannya.
2.
PEREDARAN DARAH DALAM PEMBULUH DARAH
TUJUAN
a. Membedakan
gambaran anatomi dari arteriola, kapiler dan venule.
b. Mempelajari
siat aliran darah dalam pembuluh – pembuluh tersebut.
DASAR
TEORI
Sistem
kardiovaskular terdiri atas pompa serta saluran Pembuluh darah untuk
menyampaikan darah ke jaringan tubuh. Sesuai dengan fungsinya pembuluh –
pembuluh darah terdiri atas aorta, arteri, arteriola,kapiler , venole, dan
vena. Akibay kontraksi jantung sifat aliran darah dalam pembuluh darah arteri
adalah terputus – putus. Kecepatan aliran darah juga terkait dengan diameter
dari pembuluh darah serta luas jaringan masing - asing pembuluh darah.
METODE
ALAT
DAN BAHAN
-
Katak hijau - sonde
-
Papan fiksasi yang berlubang - jarum pentul
-
Mikroskop
TATA
KERJA
Rusaklah otot
katak, tusukan tunggal dari “foramen occipitale” ke depan, namun jangan sampai
merusak modul oblongata. Rentangkan selaput renangnya di atas lubang pada papan
fiksasi, fiksi dengan jarum pentul. Tempatkan dibawah mikroskop. Amatin
peredaran darah arteri,arteole, kapiler, venule, dan vena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar