Jumat, 15 November 2013

FISIOLOGI HEWAN - SISTEM KARDIOVASKULER



Tanggal Praktikum
: 12 November 2013
Jam
: 10:30 – 13:30
Dosen Pmebimbing
: Prof. Dr. Agik Suprayogi .MSc
Kelompo Praktikum
: C2







SISTEM KARDIOVASKULER
“JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH”

Anggota Kelompok :

1.      Ade Suryadi                       D14120012                 (                       )
2.      Ibnu Pratama                     D14120013                 (                       )
3.      Koerul Ihsan                      D14120016                 (                       )
4.      Welly Saputras                   D14120019                 (                       )
5.      Suryadi                              D14120021                 (                       )
6.      Zainal Arif                         D14120024                 (                       )






DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN

1.JANTUNG KATAK
TUJUAN
            Mempelajari beberapa sifat faali dari otot jantung : morfologi dan denyut, pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung dan otomasi jantung.

DASAR TEORI
            Perbedaan dengan otot kerangka dengan otot polos, jaringan otot jantung terdiri atas indium serabut – serabut otot yang satu dengan lainnya tidak terpisahkan. Setiap impuls yang timbul yang timbul akan di sebar ke seluruh otot jantung, dengan demikian kontraksinya akan selalu bersipat “ alk bor none “. Di samping itu, kuat kontraksi sangat ditentukan oleh panjang awal dari serabut -  serabutnya ( hukum starling).
            Satu sifat utama otot jantung adalah kemampuannya untuk membangkitkan sendiri impuls irama denyut jantung (otomasi jantung). Jantung yang dikeluarkan dari tubuh mampu berkontraksi ritmis. Pada amfibia dan reptilia, irama ditentukan oleh sinus venosus. Aurikel iramanya kurang cepat dan ventrikelnya paling rendah tingkat otomasinya. Otot jantung peka terhadap perubahan -  perubahan metabolik, kimia dan suhu. Kenaikan suhu meningkatkan metabolisme dan frekuensi denyut jantung.

METODE

BAHAN DAN ALAT
-          Katak Buduk ( Bufo melanostikcus ), papan katak, alat – alat diseksi (gunting, pinset, scalpel).
-          Cairan ringer, larutan adrenalin, larutan asetil kaolin.
-          Termimeter.

TATA KERJA
            Ambil seekor katak buduk dan rusak otot dan sumsum tulang belakang. Ikatkan katak pada papan gabus dengan bagian ventral ke atas. Buatlah sayatan di garis median di perut dan di dada. Dengan pinset, angkatlah episternum dan potonglah melalui tulang rawan sternum. Buanglah sternum dengan menggunting memanjang di samping sternum dan melalui bagian bagian pectoral di kedua sisi. Jantung akan terlihan dan angkatlah perikardium dengan ujung pinset dan bukalah perikardium sehingga jantung keluar dari kantong.
a.       Morfologi dan denyut jantung
-          Gambarlah jantung yang terlihat didepan anda (Central) dan sebutkan bagian bagiannya, juga dari belakan (dorsal), dengan cara membalikannya ke atas dengan memakai binder atau pinset ( hati – hati jangan merusak jaringan).
-          Amati denyut jantung, apakah bagian bagian jantung berkontraksi serempak atau kak bergantian? Kontraksi otot jantung yang disebut “sistole” ditandai oleh warna pucat, relaksi jantung disebut “diastole”, ditandai warna merah kecolatan.
b.      Pengaruh suhu dan zat kimia terhadap denyut jantung
-          Basahi jantung dengan cairan ringer (suhu kamar), sehingga frekuensi denyut jantung (banyak denyut permenit).
-          Dinginkan cairan ringer dengan es yang tersedia sehingga suhunya menjadi 4 – 100C . tuangkan sebagian cairan ringer ke dalam rongga sekitar jantung sehingga suhu sekitar jantung menjadi 150C, tunggu sebentar dan hitung frekuensinya.
-          Gantilah cairan ringer dengan yang bersuhu kamar, dengan menggunakan sebuah pipet hisap, sehingga suhu sekitar jantung menjadi seperti semula dan catatlah frekuensi denyutannya.
-          Dengan cara cairan ringer  diganti dengan yang bersuhu 40 – 500C. Catatlah frekuensi denyut jantungnya, kembalikan Lay suhu jantung ke normal dengan menggati cairan ringer panas dengan yang bersuhu kamar.
-          Hitunglah frekuensi denyut jantungnya sekarang. Dengan sebuah pipet teteskan larutan asetilkolein 1 : 10.000 sebanyak 2 – 3 tetes pada jantungnya, tunggu sebentar dan hitunglah frekuensi denyutnya. Buanglah asetilkolin dengan membilas jantung dengan cairan ringer suhu kamar 2 – 3 kali dengan menggunakan kapas atau pipet sampek bersih.
-          Hitunglah frekuensi denyut jantungnya, kemudian teteskan larutan adrenalin 1 : 10.000 sebanyak 2 – 3 kali pada jantung, dan hitung pula frekuensinya. Buanglah adrenalin dengan kapas dan gantilah cairan ringer di sekitar jantung sampai 2 – 3 kali. Hitung denyut jantungnya.

c.       Otomasi jantung
-          Sediakan cawan pentri yang disediakan cairan ringer yang bersuhu kamar.
-          Jepitlah ujung bagian ventrikel jantung (apeks) dan angkat ke atas.
-          Bebaskan jantung dari tenunan sekitarnya, kemudian potonglah pembuluh – pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung sejauh mungkin dengan jantung.
-          Angkat jantung yang telah bebas dan letakan dalam cawan petri yang berisi cairan ringer tadi, jantung akan tetap berdenyut walaupun telah di bebaskan dari susunan saraf pusat, susunan saraf otonom dan tidak dialiri darah. Amatilah sifat otomasi urat daging jantung ini dan hitunglah frekuensi denyutannya.


2. PEREDARAN DARAH DALAM PEMBULUH DARAH
TUJUAN
a.       Membedakan gambaran anatomi dari arteriola, kapiler dan venule.
b.      Mempelajari siat aliran darah dalam pembuluh – pembuluh tersebut.

DASAR TEORI
            Sistem kardiovaskular terdiri atas pompa serta saluran Pembuluh darah untuk menyampaikan darah ke jaringan tubuh. Sesuai dengan fungsinya pembuluh – pembuluh darah terdiri atas aorta, arteri, arteriola,kapiler , venole, dan vena. Akibay kontraksi jantung sifat aliran darah dalam pembuluh darah arteri adalah terputus – putus. Kecepatan aliran darah juga terkait dengan diameter dari pembuluh darah serta luas jaringan masing - asing pembuluh darah.

METODE

ALAT DAN BAHAN
-          Katak hijau                                          - sonde
-          Papan fiksasi yang berlubang              - jarum pentul
-          Mikroskop

TATA KERJA
            Rusaklah otot katak, tusukan tunggal dari “foramen occipitale” ke depan, namun jangan sampai merusak modul oblongata. Rentangkan selaput renangnya di atas lubang pada papan fiksasi, fiksi dengan jarum pentul. Tempatkan dibawah mikroskop. Amatin peredaran darah arteri,arteole, kapiler, venule, dan vena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar